Tuesday, December 22, 2020

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI MASA PEMBELAJARAN DARING

            Menurut Santoso S. Hamidjojo, media pembelajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. Disisi metode pembelajaran dan penyampaian materi, media pembelajaran dapat menjadi titik yang ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Media pembelajaran dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien sehingga peserta didik dapat memahami materi secara optimal. Maka dari itu, media pembelajaran harus dikemas dengan baik supaya dapat menarik perhatian dan minat belajar peserta didik.

            Ada beberapa tujuan penggunaan media dalam pembelajaran, antara lain adalah untuk (a) meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran, (b) memudahkan pengajar dalam melaksanakan pembelajaran, (c) memberikan arahan mengenai tujuan yang akan dicapai, (d) menyediakan evaluasi mandiri, (e) memberi rangsangan kepada pengajar untuk kreatif, (f) menyampaikan materi pembelajaran, dan (g) membantu peserta didik yang memiliki kekhususan tertentu. Selain itu, media pembelajaran pun memiliki fungsi itu sendiri, yaitu menyampaikan pembelajaran, konstruksi dari lingkungan, dan juga mengembangkan keterampilan kognitif.

Pada masa online learning atau pembelajaran daring seperti ini, sudah banyak media pembelajaran pembelajaran daring yang semakin berkembang dan terkenal untuk memudahkan pembelajaran daring. Pembelajaran daring memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak memerlukan banyak biaya dan waktu belajar fleksibel. Namun, kembali lagi tidak ada sesuatu yang sempurna. Jika ada keunggulan maka disana ada kekurangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran daring ini tidak menjadi favorite peserta didik. Pemahaman materi pada saat pembelajaran daring dianggap lebih sulit ketimbang pembelajaran tatap muka langsung, karena tidak adanya praktek langsung. Lalu, pembelajaran daring juga memberikan peserta didik kesempatan untuk tidak serius dalam belajar. “Yang penting hadir”, mungkin seperti itu. Bisa saja pada saat dilakukan pembelajaran daring peserta didik memang dinyatakan hadir karena sudah mengisi presensi, namun bagaimana jika sebenarnya saat pelajaran itu dia tinggal tidur atau bermain ponsel pintar untuk membuak sosial media lain, sehingga materi sama sekali tidak disimak. Waktu yang seharusnya dipakai untuk belajar malah terabaikan. Maka dari itu, urgensi media pembelajaran terutama dalam pembelajaran daring sangatlah penting.

Di masa pembelajaran daring seperti ini media pembelajaran menjadi semakin penting penggunaanya. Jika dalam pembelajaran tatap muka biasa mungkin dengan cara pengajar menyampaikan materi saja sudah dianggap menarik oleh siswa. Sehingga keberadaan media pembelajaran adalah nilai plus, seperti power point, audio visual , dan sebagainya. Sedangkan di masa serba online seperti saat ini, media pembelajaran dapat dikatakan suatu keharusan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hanya memberikan peserta didik materi atau tugas melalui obrolan memiliki kemungkinan besar untuk siswa mengabaikannya. Karena jika dilihat tidak ada sesuatu yang menarik dari hal tersebut. Berbeda jika pengajar dapat memanfaatkan penggunaan media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar sebaik mungkin pada saat masa pembelajaran daring seperti ini, pelajaran akan semakin efektif dan efisien, juga minat belajar siswa pun tidak akan kalah seperti sekolah tatap muka biasanya. Karena pada dasarnya belajar merupakan suatu kewajiban dan keharusan bagi umat manusia, maka membuat pelajaran menjadi menarik dengan menggunakan media adalah salah satu cara yang sangat praktis untuk diterapkan. Namun, pada kenyataannya masih banyak pengajar yang tidak menerapkan media pembelajaran pada proses belajar mengajar, terutama pembelajaran daring karena masalah cara menggunakannya atau kesediaan peserta didik dalam menggunakan media tersebut. Biasanya juga karena membutuhkan kuota internet yang tidak sedikit dan koneksi internet stabil.

Ada beberapa media pembelajaran daring yang sedang booming dan sering sekali digunakan dalam pembelajaran

1.      Zoom

Zoom merupakan aplikasi yang memungkinkan untuk bertatap muka langsung melalui video. Zoom juga dapat mengundang banyak partisipan hingga 1000 orang. Dalam satu layar, kita dapat melihat banyak wajah sehingga terasa seperti tatap muka dikelas seperti biasanya. Selain itu, kita dapat melakukan share screen seperti melakukan presentasi menggunakan infocus. Kekurangannya adalah aplikasi ini butuh kuota internet yang cukup besar dan koneksi yang stabil.

2.      Google meet

Sama seperti Zoom, aplikasi yang memungkinkan untuk bertatap muka langsung melalui video. Dan sama juga seperti Zoom, Google Meet memiliki opsi share screen. Namun, wajah yang dapat dilihat dalam layar tidak banyak sehingga kita sulit mengetahui siapa saja yang menyalakan kamera. Dan lagi, aplikasi ini butuh kuota internet yang cukup besar dan koneksi yang stabil.

3.      Youtube

Membuat video pembelajaran dan mengunggahnya ke youtube sehingga peserta didik dapat mempelajarinya kapanpun dan dimanapun sudah menjadi hal yang sangat praktis bagi pembelajaran. Dalam hal ini, kita harus pintar membuat video seperti apa yang dapat menarik minat dan perhatian peserta didik. Materi pembelajaran sebaiknya dibuat seringkas mungkin sebelum dibuat video, karena video yang memiliki durasi yang panjang cenderung membuat peserta didik jenuh dan minat belajar malah menurun.

4.      Google classroom

Google Classroom adalah aplikasi yang biasanya dipakai pengajar untuk membagikan materi pembelajaran serta untuk peserta didik mengumpulkan tugas. Keunggulan dari Google Classroom ini adalah pengajar dapat mengatur deadline pengumpulan tugas, sehingga dapat diketahui secara otomatis siapa saja yang terlambat mengumpulkan.

5.      Quizizz

Quizizz merupakan aplikasi yang biasanya digunakan untuk melakukan kuis, meskipun Quizizz juga dapat digunakan untuk membuat pelajaran. Quizizz juga bisa menjadi media untuk ice breaking dan menguji peserta didik tentang pemahaman materi yang diberikan.

6.      Kahoot

Sama seperti Quizizz, Kahoot biasnaya digunakan untuk memberikan kuis pada peserta didik. Kahoot dilengkapi dengan background music sehingga membuat kuis terasa lebih hidup dan seru. Kahoot mengutamakan kecepatan, sehingga siapa yang tercepat dan memilih jawaban yang benar, maka dia akan mendapat skor tinggi.

7.      Google Form

Selain digunakan untuk membuat formulir dan kuesioner, Google Form juga dapat digunakan dalam pembelajaran. Biasanya pengajar menggunakan Google Form untuk ujian karena penggunaannya yang mudah.

 

Source :

Acesta, Arrofa. 2017. URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR. Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN. https://proceeding.uniku.ac.id/index.php/pmat/article/download/76/71. [diakses pada 20 Desember 2020]